PENGERTIAN FOLKLORE
Folklore ialah kebudayaan manusia (kolektif) yang diwariskan secara turun-temurun, baik dalam bentuk
lisan maupun gerak isyarat.
lisan maupun gerak isyarat.
Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara tuun-tmurun dan tidak dibukukan
Folklore sering diidentikkan dengan tradisi dan kesenian yang berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat.
· Folklore Lisan: folklore yang menggunakan bahasa sebagai medianya. folklore yang bentuknya murni secara lisan, terdiri dari:
o Bahasa rakyat,
§ LOGAT,
logat kediri: ada beberapa logat/kata-kata khas kediri antara lain “Peh” – e seperti huruf e pada kata Teh. Logat khas kediri yang kedua adalah “Nda”, kata ini sering digunakan sebagai sapaan aja.
Misalkan: Piye Kabare Ndaa?
atau digabungkan dengan“peh”=> Peh, Gunung kelud apik tenan Nda..
sering juga keduanya digabungkan dengan logat jawa timuran:
Peh, Gunung kelud uuuapik nda..
logat kediri: ada beberapa logat/kata-kata khas kediri antara lain “Peh” – e seperti huruf e pada kata Teh. Logat khas kediri yang kedua adalah “Nda”, kata ini sering digunakan sebagai sapaan aja.
Misalkan: Piye Kabare Ndaa?
atau digabungkan dengan“peh”=> Peh, Gunung kelud apik tenan Nda..
sering juga keduanya digabungkan dengan logat jawa timuran:
Peh, Gunung kelud uuuapik nda..
§ JULUKAN
(si pesek, si botak, si gendut), dan gelar kebangsawanan
(raden masa, teuku, dan sebagainya) dan sebagainya.
(raden masa, teuku, dan sebagainya) dan sebagainya.
§ BAHASA DAERAH
-Bahasa sunda
-Bahasa jawa, dll
o Puisi rakyat, misalnya
§ PANTUN.
contoh:
yon-yon bandol;
mak nyaie lungo nyangkol;
dioyok cino gondol;
nak mbelayu terpengkol-pengkol
o Ungkapan tradisional,
§ PERIBAHASA/PEPATAH. Contoh: seperti
telur di ujung tanduk (keadaan yang gawat), koyo monyet keno
tulup (seperti kera kena sumpit) yakni untuk menggambarkan orang
yang bingung.
telur di ujung tanduk (keadaan yang gawat), koyo monyet keno
tulup (seperti kera kena sumpit) yakni untuk menggambarkan orang
yang bingung.
o Cerita prosa rakyat,
§ MITE,
§ LEGENDA,
§ DONGENG.
o Teka-Teki
Contohnya: Kalo seandainya semua orang yang kaya menjadi miskin, lalu orang miskin jadi apa?
Jadi heran
Jadi heran
· folklore setengah lisan: Adalah folklore yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan
unsur bukan lisan,
unsur bukan lisan,
terdiri dari
o permainan rakyat,
§ METAJOG - PERMAINAN TRADISIONAL BALI
§ PERMAINAN TARI BAMBU
o Tarian rakyat
§ TARI JAIPONG
o Adat Istiadat
o Pesta Rakyat Dll
· Folklore bukan lisan: Adalah folklore yang bentuknya bukan lisan walaupun cara pembuatannya
diajarkan secara lisan.
diajarkan secara lisan.
Terdiri dari:
o arsitektur rakyat
§ BENTUK RUMAH TRADISIONAL TORAJA
§ BENTUK RUMAH HONAI KHAS PAPUA
o kerajinan tangan
§ KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA
o Pakaian
§ PAKAIAN TRADISIONAL JAWA BARAT
o Obat-obatan
§ ANEKA OBAT TRADISIONAL PENURUN PANAS
· Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
· 6. Bawang merah (Allium cepa L.)
Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar